Otopsi Simpulkan Kematian Jacko Wajar

Los Angeles – Tidak ada tanda yang mencurigakan terkait kematian Michael Jackson yang mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (25/6). Hal itu berdasarkan hasil otopsi tim koroner atas King of Pop tersebut.

Walaupun begitu, tes pengukur keracunan dan beberapa tes lain, seperti dilansir BBC, Minggu (28/6) baru akan dilakukan dalam waktu beberapa pekan ke depan. Sehingga, penyebab kematian penyanyi berusia 50 tahun itu belum bisa dipastikan

"Petugas medis telah memerintahkan tes tambahan seperti untuk persoalan racun dan beberapa tes lain. Diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar empat hingga enam pekan,'' jelasnya juru bicara kantor koroner Los Angeles, Craig Harvey.

Tanpa menyebut jenis obat tertentu Harvey menyatakan pihaknya memastikan penyanyi yang biasa disebut Jacko tersebut menggunakan obat berdasar resep dokter.''Tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan ataupun bekas pukulan,” jelasnya.

Berbagai laporan yang belum bisa dikonfirmasi menyebut Jackson menggunakan Demerol, yakni obat pemati rasa sakit yang juga dikenal dengan nama Pethidine. Obat ini dikenal cukup keras dan bisa membuat orang kecanduan.

Demerol bisa diberikan lewat tablet ataupun disuntik dan biasa diberikan kepada mereka yang usai melakukan operasi bedah. Dalam dosis tinggi obat ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas.

Polisi juga akan berbicara lebih jauh lagi dengan dokter yang menjadi saksi akhir hidup pria yang akrab disebut Jacko itu. Pihak keluarga telah mengambil jasad Jacko, namun rincian penmakamannya belum diumumkan.

Setelah proses otopsi selama tujuh jam diselesaikan, pihak keluarga diizinkan mengambil jasad Jacko dan membawanya pulang. Namun, tidak ada satupun wartawan yang menunggu di luar tempat otopsi mengetahui hal tersebut. Jasad salah satu penyanyi paling berpengaruh di era 1980-an itu kemudian dibawa kelokasi yang dirahasiakan. [nuz]

Keluarga Jacko Ingin Otopsi Independen

Los Angeles - Keluarga Michael Jackson mungkin mengupayakan otopsi independen seiring kekecewaan dan kemarahan yang meningkat mengenai saat-saat terakhir hidup tragis bintang musik pop itu.

AFP melaporkan, keluarga Jackson berkumpul di kompleks mereka di Encino, pinggir utara kota Los Angeles sejak anggota paling terkenal dalam keluarga itu meninggal tiba-tiba, Kamis (25/6), pada usia 50.

Kantor Koroner Los Angeles, Jumat, menyatakan otopsi awal atas Jackson belum tuntas dan penyebab akhir kematiannya belum bisa diketahui sampai pemeriksaan toksikologi secara mendalam diselesaikan dalam waktu 6-8 pekan.

Mayat Jackson diserahkan kepada keluarganya dalam gelap malam Jumat, dan disemayamkan di satu tempat yang tak disebutkan.

Pegiat dan politikus kenamaan AS Pendeta Jesse Jackson, yang tak memiliki hubungan keluarga dengan bintang pop itu mengatakan pada acara ABC Good Morning America bahwa ia pada Jumat telah memberi penyuluhan kepada keluarga Jackson di tempat tinggal mereka.

Ia mengungkapkan anggota keluarga marah dan kecewa oleh pertanyaan yang tak terjawab seputar kematian Jackson, dan memusatkan perhatian mereka pada peran dokter penyanyi itu, yang diidentifikasi sebagai Conrad Murray.

Murray dilaporkan telah menyuntik Jackson dengan penghilang rasa sakit Demerol, tak lama sebelum kematiannya.

Polisi Los Angeles, Jumat, mengatakan mereka bermaksud mewawancarai Murray untuk kedua kali setelah berbicara dengan dia pada Kamis. Namun Jesse Jackson mengatakan keluarga penyanyi itu juga memiliki sejumlah pertanyaan.

"Kapan dokter itu datang? Apa yang ia kerjakan? Apakah mereka menyuntik dia, jika begitu dengan apa?" kata Jesse Jackson, yang menyatakan Murray telah menghilang beberapa jam menyusul kematian bintang tersebut.

"Ketidakhadirannya mencuatkan pertanyaan mengenai bahan yang takkan hilang sampai semuanya dijawab," kata Jesse Jackson. "Mereka (keluarga itu) curiga dengan dokter ini, dan mereka memiliki alasan nyata karena setiap dokter lain akan mengatakan, "Inilah yang terjadi pada saat terakhir hidupnya dan saya berada di sana. Saya memberi dia obat`."

"Ia memiliki utang kepada keluarga tersebut dan kepada masyarakat untuk mengatakan, 'Inilah saat terakhir hidup Michael dan inilah yang terjadi'. Itu adalah harapan yang masuk akal," katanya.

Ketika ditanya apakah keluarga itu akan mengupayakan otopsi sendiri, Jesse Jackson menjawab, "Saya yakin mereka mesti melakukannya, mereka barangkali akan melakukannya."

Petugas Koroner Los Angeles telah mengatakan penyelidikan awal Jumat tak menunjukkan bukti "trauma eksternal atau perbuatan jahat" terhadap tubuh Jackson.

Namun teman-teman dan rekan Jackson menyampaikan kemarahan mengenai peran para pensehat dan dokter di sekeliling bintang itu.

Guru baru dan orang yang menjadi tempat Jackson mencurahkan isi hatinya, Deepak Chopra --ahli kardiologi berijazah-- dengan tegas mengatakan kepada CNN, "Saya kira obat-obatan yang membunuh dia." [*/L1]

Bocoran: Hasil Otopsi Jacko Mengerikan

Los Angeles - Dokter masih merahasiakan hasil otopsi Michael Jackson. Namun sebuah media Inggris berhasil mendapat hasil otopsi yang cukup mengerikan.

Bocoran hasil otopsi yang di dapat media terbitan Inggris, The Sun, menyebutkan rincian hasil otopsi yang mengerikan adalah penyanyi itu sebenarnya tinggal tulang.

"Tidak ada makanan di perutnya kecuali pil-pil," tulis The Sun, Senin (29/6).

Paha, pinggul, dan di bahunya ada bekas tusukan jarum suntik-yang diyakini sebagai injeksi narkotika penghilang nyeri. Suntikan itu diberikan tiga kali sehari dan sudah berlangsung bertahun-tahun. Terdapat juga banyak bekas pembedahan yang kemungkinan adalah hasil dari 13 kali operasi kosmetik.

The Sun yang mengutip hasil otopsi itu menulis bahwa bintang dengan tinggi 5 kaki 10 inci (178,8 cm) itu meninggal dalam keadaan 'sangat kurus' yaitu sekitar 53 kg.

Hasil otopsi juga menunjukkan sang bintang bisa dibilang tidak punya rambut lagi. Saat meninggal dia mengenakan wig dan tinggal sedikit helai rambut di kulit kepalanya.

Kulit kepala di atas telinga kirinya sudah benar-benar botak dan ada bekas luka. Kemungkinan luka itu akibat kecelakaan tahun 1984 ketika rambut Michael Jackson terbakar saat pembuatan film iklan untuk Pepsi.

Di jenazah itu juga terdapat patah tulang rusuk, kemunginan akibat dadanya terus ditekan-tekan saat orang-orang berusaha menolongnya dari gagal jantung.

Ada empat bekas suntikan di sekitar jantung Jacko. Kemungkinan suntikan itu berisi adrenalin yang diinjeksikan langsung ke jantung.

Tiga suntikan itu menembus dinding jantung dan menyebabkan kerusakan. Satu suntikan lain meleset dan malah kena tulang rusuknya.

Ada lebam di lutut Michael Jackson dan di dua tulang keringnya. Otopsi tidak berhasil menemukan penyebab luka tersebut. Terdapat pula luka benda tajam di punggungnya yang merupakan indikasi dia baru jatuh. Raja musik pop itu juga punya wajah yang penuh bekas sayatan bedah plastik.

Seorang sumber yang dekat dengan Jackson mengatakan, "dia tinggal kulit dan tulang, rambutnya sudah rontok dan saat meninggal di perutnya tidak ada makanan dan hanya pil-pil. Bekas suntikan di seluruh tubuhnya serta kerusakan akibat bertahun-tahun bedah plastik menunjukkan bahwa dia sudah dalam tahap akhir kemerosotan."

Dokter-dokter dan orang-orang di sekeliling Jacko dituding menjadikan Jacko menghancurkan diri sendiri. Siapa yang bertanggung jawab atas kehancuran yang dialami Jacko? [*/ana]

Michael Jackson Sering Dicekoki Obat

Los Angeles - Sebelum meninggal, Michael Jackson pertama kali ditemukan dalam keadaan pingsan oleh anaknya, Prince Michael. Anak berusia 12 tahun itu langsung memanggil Dr. Conrad Murray untuk melakukan pertolongan.

Setelah memeriksa dan melihat Michael Jackson dalam kondisi kritis, Dr. Conrad Murray tidak segera memanggil panggilan darurat ke 911.

Panggilan darurat justru datang dari Joe Jackson, ayah Michael, setelah mendapat telfon mengenai kondisi kritisnya Michael dari keamanan tempat tinggal Michael Jackson.

Menurut penuturan dari keluarga Michael Jackson seperti yang dikutip dari New York Post, beberapa teman dan pegawai Michael Jackson kerap datang untuk memberikan resep atau obat penahan rasa sakit.

Tidak jarang, jika sudah terlalu banyak mengkonsumi obat penahan rasa sakit, Grace Rwaramba, sang pengasuh anak-anaknya, harus memompa semua obat itu keluar dari perut Michael Jackson.

"Dia terbiasa mencampur semua jenis obat. Bahkan, pada satu waktu, ketika kondisinya sangat buruk, dia meminta saya untuk menjauhkan anak-anak dari dirinya. Dia tidak ingin anak-anak melihatnya dalam keadaan kesakitan. Dia hanya mau mengkonsumsi obat dan tidak mau makan," kata Grace

Menurut laporan, ada indikasi Michael Jackson mengkonsumsi dua jenis obat penahan rasa sakit sejenis narkotika yang sangat keras, yakni Dilaudid dan Vicodin, di luar dari Demerol,.

Michael juga kerap mengkonsumsi banyak obat-obatan. Obat lainnya yang kerap dikonsumsi adalah obat pelemas otot, Soma,, obat penenang Xanax dan obat anti depresi Zoloft. Michael juga mengkonsumsi Paxil untuk penghilang rasa cemas, dan Prilosec, pil obat mulas.

Tubuh Jacko Diawetkan, Posisi Moonwalk

Los Angeles - Prosesi lengkap pemakaman Michael Jackson memang belum direncanakan. Namun, media massa sudah memperkirakan pemakaman tersebut menjadi prosesi terbesar dalam sejarah dunia hiburan.

Akan ada puluhan hingga ratusan ribu penggemar yang akan hadir. Dan, ratusan juta fansnya yang akan menyaksikan secara langsung lewat layar TV.

Bahkan, prosesi itu diduga lebih besar dibanding ketika Elvis Presley dimakamkan pada 1977. Saat itu, sekitar 75.000 penggemar memenuhi jalan-jalan di Memphis, Amerika Serikat.

Atau prosesi pemakaman King Of Pop ini bisa juga jumlahnya melampaui pemakaman Putri Diana yang meninggal 12 tahun lalu. Waktu Putri Diana berpulang, lebih dari 250 ribu orang berkumpul di Hyde Park, London, Inggris.

Bintang-bintang besar diperkirakan juga bakal datang. Seperti Paul McCartney yang pernah berduet dengannya. Juga Elizabeth Taylor.

Menurut rencana, keluarga Jackson berniat menghelat upacara pemakaman yang lebih privat. Tetapi, mereka tidak bisa memprediksi dan tidak mungkin menghalau gelombang penggemar yang akan hadir.

Kapan pemakaman itu dilaksanakan juga belum jelas. Namun, bila spekulasi bahwa pelantun Bad itu meninggal dengan memeluk agama Islam, pemakaman setidaknya berlangsung dua hari setelah dia meninggal.

Bapak tiga anak itu memang tidak pernah memberikan penjelasan mengenai agama yang ia anut. Namun, pada 2005 setelah dibebaskan dari tuduhan pedofilia, Jackson pindah ke Dubai. Di sana Jackson berhubungan erat dengan organisasi muslim kulit hitam Amerika, Nation of Islam.

Namun, dikutip Daily Mail, ada kemungkinan tubuh Jackson tidak akan dikubur atau dikremasi. Klaim tersebut dipaparkan Gunther von Hagens, dokter asal Jerman yang terkenal piawai membalsam mayat.

"Sudah ada pembicaraan untuk membalsam King of Pop. Tubuh King of Pop yang sudah diawetkan bakal diletakkan di sebelah simpansenya, Bubbles, yang juga diawetkan," kata Von Hagens.

Dia menambahkan, nanti jasad itu dipajang di arena O2, tempat rencana konser come back Jackson bulan depan. Menurut Von Hagens, nanti dia akan membalsam Michael Jackson dengan pose Moonwalk. [L1]

Keluarga Jacko Rencanakan Pemakaman

Los Angeles - Keluarga Michael Jackson, Minggu, [28/6], merencanakan pengaturan pemakaman bintang musik yang meninggal secara tragis itu. Sementara polisi menyatakan dokter sang bintang bersih setelah menanyai dia untuk kedua kali.

Anggota keluarga Jackson dijadwalkan bertemu dengan Pendeta Al Sharpton guna membahas rencana bagi penghormatan buat sang bintang, yang kematian mendadaknya pekan sebelumnya pada usia 50 telah memicu arus dukacita di seluruh dunia.

Al Sharpton, sebagaimana dikutip oleh laporan media, mengatakan keluarga Jackson sedang mempertimbangkan serangkaian upacara secara serentak di seluruh dunia yang mencerminkan penghormatan sangat besar kepada mendiang Raja Pop.

"Pendeta Sharpton akan membahas dengan keluarga, semua gagasan yang telah dikirim oleh orang dari seluruh dunia kepada dia mengenai bagaimana mereka ingin mengenang Michael Jackson," kata wanita jurubicara Sharpton.

Sharpton mengatakan, keluarga Jackson sedih dengan laporan media mengenai kematian Jackson yang telah dipusatkan pada masalah pribadi sang bintang seperti tuduhan pelecehan terhadap anak-anak, kemelut keuangan, dan perjuangan dengan obat yang diresepkan.

"Mereka ingin menyaksikan saudara mereka diperlakukan dengan layak. Mereka memberitahu saya, 'Anda harus keluar dan membela Michael'," kata Sharpton kepada New York Daily News.

"Keluarga Jackson, Sabtu (27/6), memerintahkan otopsi kedua dilakukan setelah mereka kian kecewa dengan pertanyaan yang tak terjawab seputar kematian sang bintang," kata beberapa penasehat keluarga Jackson.

Pegiat kawakan AS Pendeta Jesse Jackson, yang tak memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga tersebut, mengatakan keluarga itu curiga dengan peran yang dimainkan oleh Murray.

Dokter itu dilaporkan telah menyuntik Jackson dengan penghilang rasa sakit dosis tinggi, Demerol, tak lama sebelum ia meninggal, dan meninggalkan rumah besar yang disewa Jackson setelah menggunakan CPR terhadap bintang yang dirongrong masalah itu.

Wanita jurubicara bagian kardiologi mengatakan, ia "menjelaskan beberapa ketidak-cocokan" selama wawancaranya dengan beberapa detektif, Sabtu larut malam.

Namun jurubicara itu, Miranda Sevcik, mengatakan, "Para penyidik mengatakan dokter itu bukan tersangka dan tetap dijadikan saksi bagi tragedi ini."

Los Angeles Times dengan mengutip satu sumber yang dekat dengan penyelidikan itu mewartakan, "Tak ada bendera merah, tak ada senjata yang ditembakkan", yang muncul dari wawancara itu.

Sevcik mengatakan dalam satu surat elektronik kepada AFP, Minggu, Conrad Murray akan tetap berada di Los Angeles "Kalau-kalau para penyidik perlu mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab".

"Dokter Murray ingin melihat penyidikan ini tuntas seksama dan sesegera mungkin," katanya.

Los Angeles Times melaporkan otopsi kedua yang diperintahkan oleh keluarga Jackson telah selesai. Tak ada keterangan mengenai temuannya.

Otopsi awal atas Jackson belum selesai dan penyebab akhir kematiannya baru diketahui setelah pemeriksaan toksikologi dituntaskan dalam "waktu enam sampai delapan pekan", kata seorang pejabat koroner di Los Angeles, Jumat (26/6). [*/L1]

0 comments:

Leave a Comment

Back to Home Back to Top women see like me. Theme ligneous by pure-essence.net. Bloggerized by Chica Blogger.